Tragedi Jalan Pedang
: tuk cucu lelaki utama
melesat di punggung derap
si hitam jantan
bertaruh di sisi surga dan neraka
diantara berhadap-hadap
wajah-wajah berharap syuhada
melewati jalan panah dan pedang
darah siapa meleleh
memerahkan langit Karbala
ditengah putih rintih
dan senandung keagungan
untuk dan atas namaMu
sejarah kekuasaan
selalu mewariskan
berpuluh-puluh ikatan
sebagai pemilik tunggal
panah kebenaran
dilesatkan dari busur kepentingan
Kota Pudak, 7 November 2007
Komentar
Posting Komentar