Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Antara Kitab Suci dan Kitab yang Tak Suci

Gambar
Jelita dahulu kala ketika saya terkadang masih  menginjakkan kaki di lantai perpustakaan sebuah universitas swasta, saya pernah membuka-buka skripsi mahasiswa jurusan sastra, entah sastra apa saya lupa. skripsi itu membahas/ menganalisis/ membedah sebuah karya sastra, entah karya siapa saya juga sudah lupa, dengan kitab suci sebagai pisau bedahnya lengkap  dengan kutipan/ dalil-dalil ayat-ayat suci di dalamnya. entah mengapa menurut saya hal itu menjadi tidak menarik untuk saya baca.  bagi saya membaca hal tersebut di atas lebih menarik untuk menikmatinya dengan teori-teori yang tidak berdasar kitab suci sebagai basisnya. dan seingat saya ada "banyak" tugas akhir yang semacam itu ketika saya membuka-buka jilidan yang lainnya. ketika sedang membuka-buka dokumen-dokunen itu entah mengapa saya merasa aneh saja dan bertanya-tanya  "oh,  boleh ya ternyata membuat tugas akhir yang demikian."  sebelum membukanya saya mempunyai gambaran dalam benak tentang teori-teori filsa

Mati Ketawa Ala Sastrawan: Henri Rene Albert Guy de Maupassant (1850-1893)

Gambar
umur dua puluh tahun terkena penyakit kelamin. menulis lebih dari tiga ratus cerita pendek, enam novel, tiga buku catatan perjalanan, dan satu jilid puisi.  mungkin karena mengalami depresi berat pada tahun 1892 mencoba bunuh diri dengan memotong tenggorokannya sendiri kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa di paris yang menjadi tempat kematiannya setahun kemudian.

Mati Ketawa Ala Sastrawan: Ernest Hemingway (1899-1961)

Gambar
ada sebuah anekdot untuknya bahwa untuk menyelesaikan sebuah novel yang hebat dia memerlukan kekasih yang berbeda.  usia tujuh belas tahun terlibat dalam perang dunia pertama. pulang dengan luka sebagai pahlawan perang.  usia dua puluh tiga menikah dan berkeliling eropa sebagai wartawan lepas. pengalaman hidupnya yang luas dia tuangkan dalam karya-karyanya. dia banyak menulis tentang hal-hal berbau kekerasan juga dikenal sebagai pecinta yang berkobar-kobar.  empat kali menikah dan menjalin banyak affair dengan perempuan. dia menjadi pecandu alkohol. merasa kehilangan kemampuan menulis pada usia tua dia menembak kepalanya sendiri dengan senapan berburu beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke enam puluh dua tahun.

Pramoedya dan Nobel

Gambar
Pramoedya dan Nobel Perbincangan hangat tentang hadiah nobel untuk Pramoedya Ananta Toer pernah terjadi. Beberapa kali sempat menjadi kandidat peraih nobel dimana beliau juga sempat mengharapkannya namun sempat menjadi tak berharap hingga tiadanya. namun siapa bilang Pramoedya belum pernah mendapatkan nobel? silakan simak kisah opa pram dalam video ini bagaimana perasaan beliau setelah mendapatkan nobel. Notes: 1. The video taken from Mr. Soesilo Toer's IG. 2. Nobel stands for Noni Belanda. 😀

Cemburu

Gambar
Cemburu translated & adapted from Jealous by Labrinth  (Danilla Jelita Poetry Riyadi) aku cemburu  pada hujan menetes  di kulit putihmu lebih lekat  dari tanganku  dahulu aku cemburu  pada angin berdesir  di pakaianmu lebih lekat dari  bayangmu aku cemburu  pada malam-malam tak kunikmati  bersamamu aku cemburu  pada cinta tiada wujudnya pergi kau bagi  bersamanya sulit bagiku  untuk mendaku  aku cemburu  seperti itu engkau bahagia tanpaku  di sisimu ===///=== (ii) aku cemburu pada pakaian memeluk  erat setiap lekuk  tubuhmu aku cemburu pada sepasang sepatu  melindungi kakimu aku cemburu  pada kaos kaki membuat hangat  tubuhmu aku cemburu pada gawai kau sentuh mendampingimu  tiap saat tiap waktu aku cemburu pada starcaster kau  rengkuh erat-erat  pada tubuhmu aku cemburu pada botol kesayanganmu membuatmu menemui  inspirasi dan percaya diri aku cemburu pada apapun dan siapapun memalingkan batinmu dariku sulit untuk mendaku aku begitu  cemburu dengan  caraku melihat engkau  tertawa ce

Selamat Jalan Sang Pengelana

Gambar
Selamat Jalan sang Pengelana: Sebuah Obituari untuk Penyair Nurel Javissyarqi (Nurel Javissyarqi) Dari kontakku dengan penulis buku Pendekar Sendang Drajat, aku mengenal seorang pelukis muda dengan medium batu candi. Kami pun menjadi akrab atau mungkin aku yang berupaya mengakrabkan diri agar memiliki seorang kawan di kota tempat tinggalku yang baru. Bila ada waktu, setelah selesai bekerja, aku kerap berkunjung di studio lukisnya sambil pesan atau dipesankan kopi di warkop sebelah studio atau makan bersama di luar kadangkala.  Kami pun ngobrol tentang segala sesuatu yang bisa diobrolkan, termasuk tentang seorang penulis yang dimiliki Lamongan.  Yang namanya pernah tercatat di koran beberapa waktu silam. Dari keakraban inilah kemudian aku diperkenalkan olehnya kepadamu.. Aku menjadi mengenalmu. Pertemuan kita pertama di sebuah acara komunitas sastra sebuah kota,  Kita sempat ngobrol di antara riuh suara panggung di belakang punggung penonton. Setelah itu kita jumpa pun hanya sesekali, m

Di Abad 21, Menjadi Sastrawan Sangatlah Menyakitkan

Gambar
DI ABAD 21, MENJADI SASTRAWAN SANGATLAH MENYAKITKAN oleh: Kanta Kastiri (Merah Naga) Kanta Kastiri (Merah Naga) Keputusanku meninggalkan sastra Indonesia adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah aku alami selama aku hidup. Tak lagi banyak peduli. Tak lagi ikut diskusi-diskusinya. Tak lagi membaca buku-buku sastra. Dan nyaris abai total terhadap sastra Indonesia dan dunia, membuatku jauh lebih tenang dan bisa fokus ke arah lainnya.  Sastra, tidak hanya membuat beberapa sastrawan menjadi miskin dan terlihat layaknya orang yang putus asa terhadap masa depan dirinya sendiri. Tapi juga, merusak kesehatan jiwa seseorang.  Itu terlihat, di beberapa orang yang menulis sastra, yang diakui sebagai sastrawan dan yang mengaku dirinya sendiri, sebagai sastrawan, yang beberapa di antaranya aku kenal.  Bahkan, beberapa orang yang aku tahu, malah tak menunjukkan peningkatan kualitas hidup sama sekali. Kian bertambah tua, masa depan menyedihkan menatap para sastrawan yang harus rela, melihat kaw

Mengeja Raisa dengan Single Terbarunya: Tentang Dirimu

Gambar
Mengeja Raisa dengan Single Terbarunya: Tentang Dirimu (Raisa Andriana, Kesayangan Nasional 😀) Saat dua hati bersepakat untuk saling terikat dalam sukaduka, sendupilu, anganingin sebuah proses untuk saling memahami, saling mengasihi, saling mencintai lebih dalam lagi pun dimulai. Proses itu pun membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan kerap kali meski durasi ikatan telah lama bertahan belum menjamin sebuah proses saling mengenal dapat berhasil.         Entah berapa lama         waktu yang telah           kuhabiskan Aku lirik, untuk selanjutnya saya menyebutnya Raisa, seolah menyatakan bahwa waktu yang dia gunakan untuk hidup bersama seseorang (kamu lirik/dirimu) tersebut telah berlangsung lama hingga dia tak dapat menyebut berapa waktu pastinya: "entah berapa lama"     Pahami caramu,     setiap detil     tentangmu Dalam rentang waktu "hidup bersama" tersebut Raisa  berupaya memahami, mengenal, mengerti setiap detail karakter dan sifat seseorang tersebut (kamu liri

Dalam Sapa-Mu

Gambar
  (Danilla Riyadi, Fav of People ) detik-detik yang terhenti sunyi terbaring menikmati panas dan gigil tubuh yang datang tibatiba sehabis subuh, sementara di luar, langit hanya terdengar gaungnya. sebuah tari-tarian di tenggorokan mengikuti jejak rancak gamelan di ringkih dada senandungkan simfoni duka terus menggerus berat tubuh yang semakin lusuh hei, mengapa sepertinya engkau terus saja mengintai di situ? ada kabar apa dari Tuhanmu? Tuhan kita juga, apakah engkau juga menunggu aba-abaNya hingga hanya mengintai-intai disitu saja dengar, sudah sejak lama juga aku ingin mengenal Ia setelah seringkali sebuah sapa aku terima, bahkan sejak di belia usia tetapi tak pernah ku temui jejak pertanda yang melegakan sukma. sang pengintai: tolong sampaikan, ingin rasanya menolak sapaNya yang membuat aku tak nikmat menyeduh dunia, tak jenak memandang maya. sementara diluar, pohon-pohon hanya terdengar gemeretaknya. mungkin ini hanya sebuah angan sederhana, tepat di saat Engkau menyapa, kupinta ali

Ada Kabar Apa Hari Ini, Dian Sastro?

Gambar
(Dian Sastrowardoyo) merenggut pupilku dari Ada Apa Dengan Cinta hingga Dunia Tanpa Koma lalu, sunyi tak kutemui polah ceria dan renyah tawamu di layar kaca Ada Apa Dengan (mu) Cinta masihkah Dunia (ceria) Tanpa Koma 2007-2008 Judul “pinjaman” atau mungkin plesetan(¿) dari sajak Sapardi Djoko Damono “Ada Kabar Apa Hari Ini, Den Sastro?”, / What’s News Today, Den Sastro?, Before Dawn, Lontar,

Terpuruk atau Terburuk?

Gambar
(pasti tahu kan siapa dia? kalau nggak, masa sih gak tau? beneran?) pernahkah hatimu patah jadi dua atau hancur berkeping-keping bahkan. dipatahkan atau dihancurkan oleh kekasih terkasih atau oleh urusan dunia lainnya. lalu, kamu merasa duniamu hancur, kamu merasa TERPURUK di sebuah sudut dunia yang terasa asing. barangkali  Tuhan menempatkanmu di sudut TERPURUK untuk menyelamatkanmu dari yang TERBURUK. Sebab Dia pasti menyayangimu dengan cara-Nya mungkin hal itu adalah sebuah celah untuk tetap berlapang dada dalam menerima apa adanya. baik yang datang atau yang pergi, yang hilang atau yang tetap tinggal di sisi.

Kisah Sepasang Telinga

Gambar
kisah sepasang telinga (Danilla Riyadi, Cici Keren) kami adalah jiwa-jiwa yang merasa setiap pasang telinga adalah ladang amal soleh bagi kami.  sebab itulah suara lantang kami membahana, menggedor-gedor setiap gendang telinga hampir-hampir tanpa jeda.  tetapi ternyata justru kamilah ladang amal soleh bagi setiap pasang telinga karena betapa bersabarnya mereka atas kegaduhan dan ketidakpedulian kami.

Sebuah Tafsir Kebun Terakhir

Gambar
Sebuah Tafsir Kebun Terakhir (Rara Sekar/Hara) Sebagian besar kelompok masyarakat tertentu mungkin menganggap industrialisasi dan modernisasi identik dengan kemajuan peradaban. Kemajuan peradaban mungkin juga berarti meningkatnya ekonomi dan taraf hidup masyarakat.  Namun sebagian kelompok masyarakat lainnya mungkin juga menyadari bahwa betapa industrialisasi itu bagaikan raksasa yang buas. Raksasa buas yang menggunakan segala macam cara untuk dapat mencaplok "kehidupan" kelompok masyarakat tertentu lainnya, yaitu para petani.  (si cantik danilla riyadi, temennya rara sekar 😀😃😄😁) Bersatunya pemilik modal, pemerintah, dan aparaturnya biasanya menjadi komposisi mulut dan taring, darah dan daging raksasa tersebut.  Taring yang merobek daging kehidupan petani yang empuk dan  lezat. Mulut yang mengunyah kebahagian petani  dengan tanpa merasa bersalah. Raksasa buas yang tentu saja tanpa nurani. Barangkali demikianlah suara hati yang begitu dalam dari "aku lirik" yang

Cuklek Atiku, Dik

Gambar
(Favourite Person) Aku diam, kamu pun terdiam Sehabis kamu lantakkan hatiku sebagai yang salah paham Meski semua jelas di mataku Apalagi di rasaku Kamu telah menduakanku Kekasih yang sungguh welas padamu Namun kamu tetap memungkiriku Setega itukah dirimu? Sekejam itukah nyatamu? Seliar itukah sifatmu? Yang dulu pernah mempesona diriku Aku marah, kamu pun marah Aku dan kamu saling membuang arah Masing-masing menempuh jalan berkeluh kisah Sudah terhapus kata "kita" Segala musnah tak ada sisa Kamu membuat hatiku patah jadi dua Tak ada sembab di matamu Seperti tak ada sesal dalam dadamu Sungguh kamu membuat cuklek atiku

Dua Jiwa Saling Menemukan

Gambar
Dua Jiwa Saling Menemukan by Tarunala (Favourite Person) Seperti pagi yang cerah semerbak bunga dan  hangat mentari senja yang penuh kemilau  malam yang gemerlap menyaksikan dua jiwa saling menemukan antara kau dan aku setelah melewati masa-masa menapak sendiri ketika ada yang datang dan ada yang pergi namun tak pernah menjadi dan saling memiliki kini tiba saat  dua jiwa bersepakat menelusuri perjalanan  di sebuah pulau harapan antara kau dan aku hati kita akan berkata-kata tak melulu tentang tawa, canda dan bahagia tak hanya soal rindu dan syahdu mungkin akan juga ada sendu dan pilu, duka dan air mata namun kita percaya akan tetap menamainya cinta sampai pada suatu masa kita menutup mata.

Nyapu Alas

Gambar
(Pretty Danilla Riyadi) pernahkah kamu membayangkan betapa lelahnya  "nyapu alasluasmu" (menyapu hutan luasmu) sendirian? mungkin begitulah rasanya ketika kamu tertatih-tatih berjalan menuju kepada yang mahasuci tetapi masih kerap berpaling.

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Gambar
  (Danilla Riyadi, Cici Cakep) Apakah cintamu kepada Tuhan bertepuk sebelah tangan?  Pasti karena Dia Mahatahu kalau kamu orangnya matre.

Ampunan Tuhan

Gambar
(Danilla Riyadi ) "mletiknya" bara kecil dari lintingan tembakau yang kamu hisap,  menyentuh tubuhmu yang tak tertutup pakaian, rasanya kerap "celekit" agak lama karena kamu terlambat menghalaunya. mungkin rasa celekit itu mirip saat kamu disakiti kekasih, hanya jauh, jauh lebih ringan, dan beda tempat. 😀.  ketika hal itu terjadi mungkin juga  dalam rangka tuhan mengampuni dosa-dosamu. 

Happy Birthday Danilla Riyadi

Gambar
  (Danilla Riyadi) Happy Birthday to You Cici Danilla Jelita Poetri Riyadi (12 Februari 2021) Semoga Melahirkan Karya-Karya Bernafas Panjang & Wish You All the Best

Pramoedya Ananta Toer & Adam Malik

Gambar
  (Pramoedya Ananta Toer dan Hasjim Rachman bertemu Wakil Presiden Adam Malik) sumber foto: akun facebook Hasan Sobirin

03:00 Pagi

Gambar
(Si Cantik Danilla Riyadi) Tiga Pagi 03:00 pagi dan butiran-butiran putih yang berenang di sepiring kuah "becek" mengganyang nafsu makanku. menyandarkan punggung lelahku pada dinding kenyataan. memandangi sudut-sudut kota yang kusam termakan usia. jalanan masih mamring poster-poster tumpang tindih berebut perhatian "tak mungkin poster tentang sedot lemak," pikirku, "pasti sedot yang lain." batinku lagi. poster-poster itu sungguh tahu diri, tahu tempatnya. "anda butuh uang cepat? sama dong."  yang sejenis itu pasti tak tertempel di dinding-dinding kusam kota itu.  "apa mungkin hanya tertempel di jidatku saja?" pikirku. sebuah hotel kehilangan huruf "h", dan mereka tampak baik-baik saja. di balik dinding-dinding kusam itu, aku menerka-nerka, mereka sedang berbuat apa. mungkinkah sedang khusuk dalam doa-doa untuk menghalau musuh-musuh mereka. mungkin sedang lelap dalam bahagia, mendekap yang paling dicinta, setelah mengecup yang

Wawancara Pramoedya Ananta Toer oleh Playboy Edisi 1 April 2006

Gambar
THE PLAYBOY INTERVIEW: PRAMOEDYA ANANTA TOER Sosok kontroversial yang membawa nama Indonesia ke peta sastra dunia ini bercerita soal hiruk pikuk hidupnya adalah tantangan sport, perempuan Cina, seks, dan nikmatnya membakar sampah.  Kelahiran 6 Februari 1925 ini amat mengimani kerja. Menganggap kerja sebagai eksistensi abadi bagi manusia. Dan di hati Pramoedya Ananda Toer kerja adalah menulis. Maka menulislah ia. Dalam Rumah Kaca Pram pernah mencatat: ‘.. gairah kerja adlalah pertanda daya hidup, selama orang tak suka bekerja sebenarnya ia sedang berjabatan tangan dengan maut…’ Merokok tanpa putus sejak umur 15 tahun, lahirlah tetralogi yang legendaris itu [Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Rumah Kaca, dan Jejak Langkah]. Juga judul judul seperti Mangir, Arok Dedes, Arus Batik, Nyanyi Sunyi SeorangBisu dan banyak lagi. Semuanya memiliki kesamaan: menggetarkan dunia. Nominasi Nobel bidang sastra beberapa kali mencatat namanya.  Pengalaman hidupnya seolah ditakdirkan dramatis [layaknya ora