Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Pramoedya Ananta Toer, Dibalik Sebuah Nama Besar

Gambar
Pramoedya Ananta Toer Dibalik Sebuah Nama Besar "anak-anak urusan ibunya 100%. Aku tak mau turut campur. Itu urusan mereka!" (Pramoedya Ananta Toer)             Selain Pramoedya, menurut Eka Budianta, yang memiliki prinsip hidup bahwa anak-anak adalah urusan ibunya, dan mereka tak peduli pada anak-anaknya adalah W.S. Rendra, dan Jasso Winarto (novelis yang menjadi ekonom pasar saham). Jasso bahkan secara tegas menyatakan anak-anak bisa tumbuh tanpa ayah.             Di balik nama besar Pramoedya Ananta Toer, dia bukanlah seorang bapak yang sukses. Anak-anaknya jauh dengan Pram dan segan bertemu dengan ayahnya. Pram kecewa karena anak-anaknya tak suka membaca.             Dibalik ketenaran namanya sebagai seorang sastrawan dunia, kerja kerasnya yang membabi buta, ketekunan, dan keuletannya masih diperlukan seorang istri Pram, Maemunah Thamrin (istri kedua Pram, setelah bercerai dengan Arvah Iljas, yang mendampingi Pram sampai akhir hayat) untuk bek

Ciri-Ciri Satria Jawa

Gambar

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Gambar
Panggilan Rasul Oleh: Hamsad Rangkuti MENITIK AIR mata anak sunatan itu ketika jarum bius yang pertama menusuk kulit yang segera akan dipotong. Lambat-lambat obat bius yang didesakkan dokter sepesialis dari dalam tabung injeksi menggembung di sana. Dan anak sunatan itu menggigit bibir bawahnya, mencoba menahan sakit yang perih, sementara dagunya ditarik ke atas oleh pakciknya, agar ia tidak melihat kecekatan tangan dokter spesialis itu menukar-nukar alat bedah yang sudah beigut sering dipraktikkan. Kemudian kecemasan makin jelas tergores di wajah anak sunatan itu. Dia mulai gelisah.           Di sekeliling pembaringan-dalam cemas yang mendalam-satu rumpun keluarga anak sunatan itu uterus menancapkan mata mereka kea rah yang sama; keseluruhannya tidak beda sebuah lingkaran di mana dokter dan anak lelaki itu sebagai sumbu. Mereka semua masih bermata redup. Kelelahan semalam suntuk melayani tetamu yang membanjiri tiga teratak di depan rumah, belum hilang dalam masa

Interview: Pramoedya Ananta Toer, Pengalaman Besar dan Karya Besar

Gambar
Pramoedya Ananta Toer: “Pengalaman Besar dan Karya Besar” Sebuah Wawancara Imajinasi Oleh: Tarunala PRAMOEDYA ANANTA TOER merupakan penulis yang muncul hanya sekali dalam satu generasi, atau malah dalam satu abad. Demikian kritikus A. Teew pernah mengatakan pernyataan tersebut. Pramoedya sudah membuktikan keunggulannya melalui novel-novel yang dihasilkannya selama delapan puluh satu tahun hayatnya. Pramoedya pernah menjadi calon penerima Hadiah Nobel mulai tahun 1980-an, dan pada tahun 1986 hampir menerima hadiah yang bergendsi itu. Pramoedya adalah seorang novelis yang tidak hanya mewakili Indonesia, melainkan juga ia wujud sebagai seorang sastrawan yang dapat mewakili kawasan Asia. Pramoedya Ananta Toer (PAT), sebagai seorang sastrawan besar, siapa yang tak ingin berbincang-bincang dengannya? Menurut Eka Budianta, Pramoedya Ananta Toer adalah salah seorang pembicara terbaik yang pernah dia kenal. Baik dalam komunikasi publi k , maupun komunikasi berdua-dua,