Horor @ Old Building

(Danilla Riyadi)


sepertinya mencari ketenangan di tempat luas ini telah hampir mencapai titik akhirnya. mungkinkah karena efek dari sebuah konflik berkepanjangan  yang terjadi. selain perasaan-perasaan yang berbeda dari hari-hari sebelumnya.


bunyi "kriett.."  satu kali yang selalu saya dengar setiap hari ketika menjelang magrib. seperti jejak bunyi sebuah tapak kaki yang menginjak anak tangga dari kayu menuju lantai dua. 


meski terasa merinding aku selalu berupaya melihatnya meski dari jarak beberapa meter. namun tak pernah aku dapat melihat bayangan apa pun. hanya bunyi itu yang terdengar setiap hari menjelang magrib. 


bayangan yang pernah tampak hanya sekali pernah aku jumpai. dekat ruang utama tampak seperti seorang nenek tua kurus berjarit dan berkebaya hitam berkelebat, seperti terbang dari lantai dua entah menuju ke mana. tiba-tiba tak tampak lagi. entahlah apa ada hubungan antara bayangan itu dengan bunyi anak tangga dari kayu yang menghubungkan lantai satu dan dua.


bayangan lain yang pernah tampak hanya seorang perempuan berdada besar, berambut panjang agak kemerahan. tampak hanya separuh badan seperti potret setengah badan. bayangan perempuan itu tampak di ruang yang digunakan para ibu ketika aku menyapunya sebelum acara.


tak begitu menyeramkan memang yang tampak kasat mata mungkin aku harus masih bilang untung yang menurutku agak seram tidak menampakkan diri oleh mata telanjang. hanya perasaan-perasaan yang merasakan kehadiran mereka seperti bayangan berkostum putih bertali seolah berjarak beberapa meter saja. kerap kuat rasa hadirnya. seperti halnya makhluk hitam tinggi besar berbulu. aneh juga menurutku mereka terlihat memakai surban berdiri berjajar seolah sedang melakukan doa bersama. 


"apakah mereka juga bertuhan?," pikirku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan