Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

OPOSISI, SEKS, AMERIKA

Gambar
Pramoedya Ananta Toer Dialog dengan Martin Aleida “ SAYA MERASA SUDAH MEMBERIKAN SUMBANGAN yang cukup untuk Indonesia. Saya ingin melewatkan hari tua saya di sini, tanpa gangguan.” Begitu kata Pramoedya Ananta Toer, prosais terbesar Indonesia masa kini, di beranda rumah betonnya yang besar kukuh, berlantai enam, yang dia rancang seN diri, di atas tanah seluas 7.000 meter persegi di kawasan Bojonggede, Bogor. Sebagaimana Pram, yang namanya menempati posisi teratas dalam kesusasteraan Indonesia, rumahnya itu pun menjulang, paling menonjol di antara sekelilingnya, rumah-rumah penduduk yang langka terhampar berbaur dengan hutan berbukit-bukit. Mengenakan sarung dan kaus oblong, dia selalu menghabiskan waktunya di beranda, (tentu) dengan kretek yang selalu terjepit di antara jari tangan, menikmati angin yang melintas semilir dari atas kolam renang yang biru terhampar, sepelemparan batu dari ujung kakinya yang mulai renta. Hidupnya memang penuh warna. Karena prosesnya, dia