Fragmentasi Jiwa 1

 

Kami adalah jiwa-jiwa yang selalu tergesa, berkelana di jalanan rimba kota seolah berkendara dengan membawa seorang penderita di dalamnya; yang ternyata adalah jiwa kami sendiri; oleh sebab itulah kami selalu riuh rendah dengan bunyi-bunyi dan selalu berebut saling mendahului. 

 

Semarang, 28 April 2012

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan