Kemana Cinta Bermuara


dalam deru laju keramaian
berkaca aku pada diri
gemuruh gaduh suara-suara
memeram tanya

sedangkan tanah-tanah retak
kehilangan humusnya
dan bunga-bunga liar pun
telah bosan menghias
pucuk-pucuk pokoknya


dan benarkah cinta telah
mengalir dari dada kita
entah kemana bermuara


ataukah dia pergi mewujud
menjadi jantung hati
selalu kita rindui
coleteh dan kebandelannya



Oktober 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan