Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Bicara Puisi

Gambar
SEP 3 Bicara Puisi pada Seorang Bay Waktu terasa beringsut seperti siput. Duduk gelisah berganti-ganti posisi di kursi paling pinggir dalam deret ke empat sebelah kanan dibelakang Sopir Bus Patas Trigaya Putra jurusan Surabaya – Semarang diantara orang-orang yang terlelap mereguk mimpi-mimpi indah mereka sambil bersandar dikursi yang memberi kenyamanan perjalanan dengan tersedianya ruang longgar untuk bebas menggerakkan kaki kedepan selonjor atau kebelakang menekuk lutut memasukkan kaki dibawah kursi. Bus melaju seolah-olah tidak memahami betapa rinduku telah membuncah kepadanya. Menelusuri liku-liku jalan Daendles dengan debur ombak yang terkadang terdengar sayup-sayup dikalahkan oleh deru mesin dan remang-remang terlihat dari balik kaca ombak – ombak kecil tak jemu -jemunya menuju ke pantai serta kerlap-kerlip lampu dari kapal-kapal para nelayan terlihat jauh dari pantai memang dapat sedikit menghibur akumulasi kegelisahanku yang beberapa hari ini selalu memikirkannya, memendam peras

Sebuah Lagu di Hari Kiamat

Gambar
  O leh  Czeslaw Milosz diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Zawawi Pada hari ketika dunia berakhir Seekor lebah mengitari sebuah semanggi Seorang nelayan menisiki sebuah jaring yang telah pudar Ikan lumba-lumba yang bergembira berlompatan di lautan, Dalam semburan hujan burung-burung pipit muda bersenda gurau Dan seekor ular berkulit keemasan seperti seharusnya selalu begitu. Pada hari ketika dunia berakhir Para perempuan berjalan melewati ladang-ladang berlindung di bawah payung mereka, Seorang pemabuk mulai mengantuk di tepi halaman berumput, Penjaja sayur berteriak di jalanan Dan perahu berlayar kuning datang lebih mendekat ke pulau, Suara sebuah biola bergema di udara Dan mengarahkan ke sebuah malam yang penuh gemintang. Dan orang-orang yang berharap kilat dan guntur kecewa. Dan mereka yang berharap tanda-tanda dan kekalahan malaikat Tak kan percaya hal itu terjadi sekarang. Selama matahari dan bulan di atas, Selama lebah masih singgah di sebuah mawar, Selama bayi merah te

"Allah Sakit," katanya

Gambar
Sore itu aku menikmati hari yang indah. Konstruksi keindahan yang terbangun dari bata-bata kebersamaan. Kebersamaan antara aku dan dia. Sebuah kebersamaan yang sering aku rindukan. Perlu waktu lebih dari 6 sampai 7 Jam untuk menikmati momen kebersamaan seperti ini. Tidak setiap saat dapat aku lakukan, hanya hari-hari dengan angka-angka berwarna merah yang menghiasi kalender saja yang dapat memberiku kesempatan untuk mewujudkan momen indah tersebut. Itupun tidak semua warna merah. Seperti pada kebersamaan-kebersamaan sebelumnya sabtu sore itu dia memberiku setumpuk buku sehabis memilih-milih sendiri buku cerita yang ia suka dari almari sederhananya. ”Ayah, baca cerita. Yang banyak sampe ndower” katanya sambil memperlihatkan gigi atasnya yang hilang tiga dan menaruh setumpuk buku didekatku. Giginya memang hilang tiga. Mungkin karena kebanyakan makan coklat atau makanan lain yang mengandung coklat dan permen-permen yang hampir tiap hari jadi camilannya. Meskipun giginya sendiri juga hilan