Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Antara Kitab Suci dan Kitab yang Tak Suci

Gambar
Jelita dahulu kala ketika saya terkadang masih  menginjakkan kaki di lantai perpustakaan sebuah universitas swasta, saya pernah membuka-buka skripsi mahasiswa jurusan sastra, entah sastra apa saya lupa. skripsi itu membahas/ menganalisis/ membedah sebuah karya sastra, entah karya siapa saya juga sudah lupa, dengan kitab suci sebagai pisau bedahnya lengkap  dengan kutipan/ dalil-dalil ayat-ayat suci di dalamnya. entah mengapa menurut saya hal itu menjadi tidak menarik untuk saya baca.  bagi saya membaca hal tersebut di atas lebih menarik untuk menikmatinya dengan teori-teori yang tidak berdasar kitab suci sebagai basisnya. dan seingat saya ada "banyak" tugas akhir yang semacam itu ketika saya membuka-buka jilidan yang lainnya. ketika sedang membuka-buka dokumen-dokunen itu entah mengapa saya merasa aneh saja dan bertanya-tanya  "oh,  boleh ya ternyata membuat tugas akhir yang demikian."  sebelum membukanya saya mempunyai gambaran dalam benak tentang teori-teori filsa

Mati Ketawa Ala Sastrawan: Henri Rene Albert Guy de Maupassant (1850-1893)

Gambar
umur dua puluh tahun terkena penyakit kelamin. menulis lebih dari tiga ratus cerita pendek, enam novel, tiga buku catatan perjalanan, dan satu jilid puisi.  mungkin karena mengalami depresi berat pada tahun 1892 mencoba bunuh diri dengan memotong tenggorokannya sendiri kemudian dibawa ke rumah sakit jiwa di paris yang menjadi tempat kematiannya setahun kemudian.

Mati Ketawa Ala Sastrawan: Ernest Hemingway (1899-1961)

Gambar
ada sebuah anekdot untuknya bahwa untuk menyelesaikan sebuah novel yang hebat dia memerlukan kekasih yang berbeda.  usia tujuh belas tahun terlibat dalam perang dunia pertama. pulang dengan luka sebagai pahlawan perang.  usia dua puluh tiga menikah dan berkeliling eropa sebagai wartawan lepas. pengalaman hidupnya yang luas dia tuangkan dalam karya-karyanya. dia banyak menulis tentang hal-hal berbau kekerasan juga dikenal sebagai pecinta yang berkobar-kobar.  empat kali menikah dan menjalin banyak affair dengan perempuan. dia menjadi pecandu alkohol. merasa kehilangan kemampuan menulis pada usia tua dia menembak kepalanya sendiri dengan senapan berburu beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke enam puluh dua tahun.