BEGO: Bahas Ego

 orang baper itu sejatinya apa lagi bego ya. maksud saya sedang "bahas ego". membahas egonya untuk memperoleh simpati dan dukungan. 


ada yang bilang kita, eh kita, saya kali,  kalau sudah punya pilihan, merasa pilihan itu adalah yang paling. paling benar, paling baik, paling jos, paling sip, paling yahud, paling asyik. apa paling kecap juga ya mungkin.


merasa yang paling ini tidak cukup disimpan di hati sendiri namun juga ingin di simpan di hati orang lain, orang banyak, diikuti dengan tindakan mengekspresikannya bahwa pilihannya yang paling baik sedang pilihan orang lain itu tidak baik, tidak benar, tidak jos, tidak sip, tidak yahud, tidak asyik, tidak okei-dokei dan lain-lain.


contoh mbahas ego ini barangkali dapat kita saksikan dalam "debat-debat" di media-media sosial. yang sudah memilih politisi/pemimpin/calon pemimpin a membuli pemilih politisi/pemimpin/calon pemimpin b dan sebaliknya, yang mengidolakan artis a membuli pengidola artis b dan sebaliknya, yang memilih bertuhan dengan metode a mengolok-olok mereka yang memilih bertuhan dengan metode b dan sebaliknya. yang tidak mengggunakan make up mengolok-olok yang memakai make up.


barangkali saking bego-nya kita, eh saya, eh, maksud saya saking bapernya sampai-sampai dalam urusan minum-meminum kopi pun pernah  juga saya jumpai ada yang saling  "membully". mereka yang meminum kopi hitam/pahit mempertanyakan, merasa heran, kepada peminum kopi yang tak hitam/pahit. "minum kopi kok manis. memang sirup?", "saya heran aja minum kopi kok pakai gula."


"hei gaes, gaes, gaes. mengapa kamu yang dalam kegelapan mengutuki kami yang dalam terang?"


😂😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan