Horor on the Street

(Raisa Andriana)


berkendara pada jam-jam sepi memang dapat melaju dengan lebih santai daripada pada jam-jam sibuk. hanya berpapasan dengan satu dua kendaraan. tidak disibukkan dengan menghindari kendaraan di depan ketika menyalip atau kendaraan di belakang ketika berisik dengan bunyi klakson meminta space. 


melintas malam dengan kendaraan roda dua melewati persawahan, pertambakan, semak-semak, pepohonan. sunyi. suara mesin motor dapat terdengar dengan jelas. suara serangga dari sisi kiri ketika melewati semak-semak terdengar lebih nyaring. tak ada yang aneh. benak terkadang bisa ke mana-mana atau pada tempatnya. suara diri sendiri kerap keras terdengar.


tak pernah saya catat dalam ingatan sampai pada tempat mana hal-hal yang saya rasa janggal ketika melintas dalam sunyi tersebut. terhidu bau masakan ketika melewati suatu tempat yang bukan perkampungan. seperti rebusan umbi-umbian atau terkadang tercium goreng-gorengan. dan suatu saat seperti tawa panjang seorang perempuan. "tetap tenang, tetap tenang," kataku pada diri sendiri. menenangkan diri. tentu tangan kanan sambil memutar ke belakang. meningkatkan kecepatan secara spontan. 


'hiii..hi...hi...hi......."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan