Rumah Cinta

 ~ Met ultah Yank (16 Des) ~



entah sampai di mana buih-buih
kata-kata kita mengembara
mungkin serupa puisi
melangit bersama jiwa-jiwa
pencinta

di sini
di sebuah ruang dan waktu
yang entah
pernah kita berbincang
dalam derai tawa panjang
tentang rumah impian 
cinta

sebuah tempat teduh
sederhana
melingkar tak bersudut
serupa cincin tersematkan
dengan jari manis sebagai kaktus
pada taman bebunga 
di tengah-tengahnya

aku dan engkau menjadi kaca
saling bercermin dan menjaga

bukankah itu satu dari tak banyak
mimpi-mimpi kita tentang suatu masa
menanti kita menuju kepadanya?

akan kita bangun dia
persis serupa
tak kurang dan tak lebih
sedikitpun wujudnya

namun, entah sampai kapan buih-buih
kata-kata kita menjelma
serupa puisi mengangkasa bersama
para pencari menyelami nyeri

sedangkan jarak masih saja
menebar resah
membuat tabir pemisah
hingga hari-hari kita
ditingkapi rasa gelisah
dan bersalah

inilah sebuah jarak
menunggu kita pijakkan jejak-jejak kita
dengan hati bersenandung madah cinta
sebagai puisi perjalanan menuju takdir pertemuan


Desember 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan