Sebuah Potret Kota

di bahu jalan depan sebuah pusat perbelanjaan,

di sebelah rel kereta, gedunggedung tua, dan sebuah pasar (yg katanya) pernah dibakar, 

beberapa gerobak lari tungganglanggang, seorang ibu penikmat hidangan yang menggendong anaknya menarik kursi yang ia duduki, 

menyelematkan diri -

sementara dari sebuah jarak  

semakin mendekat sebuah mobil patroli menyalakan sirinenya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan