Satu Saudari Aku Punyai

satu saudari aku punyai di rumah kami -

dan seseorang selangkah jauhnya.

hanya satu yang terkenang.

tetapi keduanya adalah milikku.

satu datang sebagaimana aku datang -

dan mengenakan gaun tahun laluku -

yang lain seperti sarang seekor burung 

membangun di antara hati kami.

dia tak bernyanyi seperti kami,

sebuah nada yang berbeda

dirinya untuknya sebuah musik

bagai kumbang bulan juni.

sekarang jauh dari masa kanakkanak -

namun naik dan turun di  bukitbukit

aku memegang tangannya erat-erat -

yang memperpendek seluruh jarak -

dan masih terasa senandungnya -

bertahuntahun,

memperdaya kupukupu;

dan masih tersisa di matanya

kebohongan ungu

meluluhlantakkan banyak mei ini.

aku menumpahkan embun -

tapi merenggut pagi, -

aku memilih bintang tunggal ini

dari luar beberapa malam yg lebar, -

bermohon - untuk selamalamanya!


[emily dickinson]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan