Setelah Rasa Sakit yang Paling Sakit

[372]

Emily Dickinson



setelah rasa sakit yang paling sakit, sebuah perasaan bertahan tiba -

saraf-saraf duduk berupacara, seperti nisan-nisan

tanya-tanya hati yang jumud, "Dia-kah, yang menjemukan,"

dan, "kemarin-kemarin, atau berabad-abad sebelumnya?"

kaki-kaki, mekanis, berputar -

sebuah cara kayu

dari tanah, atau udara, atau yang semestinya -

bagaimanapun tumbuh,

sebuah kepuasan kuarsa, seperti sebuah batu -

ini adalah saat-saat untuk menjalani

mengingat, bila hidup lebih lama,

sebagai orang-orang yang membeku - mengenang salju -

pertama - tanpa perasaan - kemudian tanpa sadar - lalu ikhlaskan -


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen Hamsad Rangkuti: Panggilan Rasul

Cerpen Hamsad Rangkuti: Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu?

Cerpen Umar Kayam: Seribu Kunang-Kunang di Manhattan